Sushi bukan lagi makanan yang di anggap aneh. Coba saja lihat spot-spot di mall. Setidaknya mereka punya 1 gerai sushi untuk memanjakan lidah para petualang kuliner. Tapi, makan sushi juga ada macam-macam aturannya.
Sekilas Tentang Sushi
Sushi berasal dari Jepang dan sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Sushi itu timbul sebagai salah satu penyajian ikan. Kebanyakkan topping sushi memang merupakan ikan atau penghuni laut lainnya. Dulunya, sushi itu merupakan potongan ikan kering yang di letakkan di antara tangkupan nasi yang sudah dibubuhi cuka (su = cuka , shi = nasi). Nasinya pun bukan sembarang nasi (NBSN) , karena dibuat dari beras Jepang yang bertekstur khusus, dengan kelengketan pas. Nori (Rumput laut) baru di tambahkan beberapa saat kemudian, sebagai cara supaya nasi tersebut enggak nempel lengket di tangan.
Di negara asalnya, sushi merupakan makanan finger size . Karena bentuknya yang mini, maka dimakan cukup dengan sekali lahap. Jadi, ini pun merupakan cara makan sushi yang baik dan benar ; bukan digigit menjadi dua. Dan, di Jepang, sushi di anggap sebagai work of art , dengan metode penyajian yang detail dan berhati-hati. Soalnya, kalau seorang koki sushi menyajikan sushi yang kualitasnya tidak baik (misalnya, ikan yang tidak segar), maka reputasinya bisa jatuh.
Jenis-Jenis Sushi
Ada banyak jenis Sushi menurut bentuknya. Beberapa mungkin sudah kita ketahui (dan sering kita makan). Tapi, ada pula tipe lainnya yang belum tentu ada di semua restoran sushi .
1.Maki-Zushi ini sering dilihat di menu. Yaitu nasi beserta ikan dan sayuran yang di bungkus nori . Kemudian di potong-potong dan di sajikan serupa silinder mini . Maki-zushi ini mempunyai variasi : Futomaki (roll tebal), Hosomaki (roll tipis), dan Uramaki (dimana norinya yang berada di dalam, dan nasinya di sebelah luar).
To be Continued in Part 2
dari : Majalah GADIS (punya my sister)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar